Bisnis mempercepat penyebaran solusi Internet of Things (IoT), tetapi mereka diganggu oleh masalah konektivitas, menurut laporan dari Inmarsat yang mengklaim masalah konektivitas sekarang menjadi penghalang utama bagi banyak proyek IoT.
Menyurvei 450 bisnis global di industri pertanian, utilitas listrik, pertambangan, minyak dan gas, serta transportasi dan logistik, Inmarsat menemukan bahwa 75% mengalami masalah konektivitas saat menguji proyek IoT.
Mayoritas mendapat kesan bahwa jaringan terestrial (baik seluler atau serat) tidak cocok untuk proyek semacam itu, karena keandalan, ketersediaan, dan daya tanggap internet tidak dapat dinegosiasikan. Akibatnya, hampir dua dari lima (37%) menggunakan beberapa bentuk konektivitas cadangan untuk mengumpulkan data IoT di daerah terpencil.
Mengubah dunia dengan IoT
Namun, menyelesaikan masalah ini bermanfaat, karena 80% responden mengatakan mengatasi tantangan menghasilkan “lebih sukses” dengan proyek IoT mereka. Tiga perempat (76%) setuju konektivitas satelit memberikan “dukungan kritis” ke jaringan IoT mereka.
“Bisnis semakin menyadari bahwa data yang dikumpulkan di daerah terpencil seringkali merupakan data yang paling berharga, karena aktivitas penting bisnis terjadi di sana. Baik menjalankan pertanian terpencil di Brasil, fasilitas pertambangan di Australia Barat, atau sumur minyak di gurun Arab, tidak perlu ada celah dalam visibilitas operasi organisasi,” komentar Mike Carter, Presiden Inmarsat Enterprise.
Perangkat pintar yang terhubung ke internet, mampu berkomunikasi satu sama lain, serta menghasilkan kumpulan data yang bermakna, adalah apa yang membentuk Internet of Things. Ini dipuji sebagai salah satu terobosan teknologi hebat berikutnya, karena memiliki potensi untuk mengubah banyak industri.
Operator pusat data dapat menggunakannya untuk mengatur tingkat pendinginan atau kelembapan, misalnya. Kota dapat menggunakannya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dan polusi dengan memantau lampu lalu lintas atau tempat parkir, sedangkan gedung pintar dapat menggunakannya untuk memantau konsumsi energi.